Yang Saya Paling Ingin Wujudkan di Tahun 2017

block_1

Seiring berjalannya waktu, tentu kita selalu mengisinya dengan harapan, rencana, usaha, penerimaan hasil dan evaluasi. Setiap hari, setiap bulan, setiap tahun, sepanjang hidup. Jika setiap harapan dan rencana dalam setahun ini dikumpulkan dan ditanyakan kepadaku, apakah itu? Maka jawabannya pasti banyak sekali. Namun, jika diminta untuk menyebutkan satu saja yang aku paling ingin mewujudkannya di tahun ini, setelah kurenungi dan pikirkan, inilah jawabanku.

block_2

Ya, agenda terbesarku tahun ini adalah tentang Putri Sulungku. Aku mencanangkan tahun ini sebagai “Tahun Sang Putri Sulung.” Setelah sekian lama sejak dia menjadi bintang di keluarga besar karena merupakan cucu pertama. Kemudian bergeser perhatian sekitar karena kelahiran adik-adiknya. Dia yang mulai belajar berbagi, memberi teladan dan mengajari adik-adiknya. Dia yang mulai membantu mengerjakan pekerjaan rumah dan berbagai tanggung jawab orang dewasa lainnya. Kini saatnya dia mendapat perhatian dan pendampingan lebih dari sebelumnya.

Bukannya dia anak tertua dan sudah selayaknya belajar lebih mandiri? Ya, justru karena dia sudah besar dan akan memasuki fase-fase baru dalam hidupnya. Aku ingin lebih intens mendampinginya menyusuri hari-hari dalam setahun ini menghadapi berbagai pengalaman barunya hingga tahun berganti nanti.

Kejadian-kejadian baru ini sebenarnya saling mendukung satu sama lain untuk masa depannya. Karena itu, aku menganggap perlu untuk berkonsentrasi padanya tahun ini. Memangnya, apa saja pengalaman baru yang sedang dan akan dihadapi putriku di sepanjang tahun ini?

1. Memulai Masa Baligh

Beberapa bulan lalu, kami sedang mempraktikkan pelajaran IPA tentang jumlah denyut jantung manusia. Ternyata, jumlah denyutnya sudah memasuki klasifikasi denyut jantung remaja, bukan anak-anak. Sejak itu, aku menyadari bahwa masanya tak akan lama lagi.

Dan baru saja, seminggu setelah genap usianya menapaki angka 11 tahun, putriku menemukan dirinya telah baligh. Sebuah kejutan yang cukup menegangkan. Hahaha…

Kurenungi perjalanan sejak dia dalam kandungan hingga hari ini. Apakah aku telah cukup menyiapkan bekal baginya menjadi manusia dewasa? Semoga saja. Semoga di usia baligh-nya ini, tercapai juga kualitas aqil-nya. Menjadi manusia yang dapat berpikir logis, memahami fakta dengan benar dan menyelesaikan masalah dengan tepat.

Jika sejak kecil dia telah mengalami berbagai macam pembiasaan, yang kemudian dijelaskan dengan teori, kini saatnya dia mengimplementasikannya dalam kehidupan layaknya orang dewasa. Di mana setiap perbuatannya akan mulai dicatat dan diminta pertanggungjawabannya kelak.

Mendampingi anak di awal pubertasnya, artinya harus siap dengan berbagai perubahan akal, fisik dan psikis yang terjadi padanya. Inilah beberapa persiapan yang kuusahakan untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

block_4

Fisik

Pertumbuhannya yang semakin pesat tentu perlu didukung nutrisi yang memadai. Selain itu, semakin banyak saja pakaiannya yang kekecilan. Beberapa bagian tubuhnya mulai berkembang. Aroma tubuhnya sudah mulai tidak ‘bayi’ lagi. Mungkin nanti akan mulai hadir drama tentang jerawat, nyeri haid atau pembalut bocor. Maka, dana untuk membeli pakaian yang sesuai dengan ukuran dan perkembangannya harus disiapkan. Juga, beberapa keperluan perawatan tubuh sehari-hari yang berbeda dari usia sebelumnya.

Selain itu, kami harus menyiapkan kamar terpisah antara anak laki-laki dan perempuan. Sebenarnya sih sudah. Tapi, ya masih begitu. Adik-adiknya kalau tidur masih suka berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dan entah mengapa kunci-kunci kamar di rumah ini mudah sekali rusak. Barang pun tidak mau ditata untuk tiap orang. Semuanya berkumpul di satu tempat. Sehingga mengaksesnya pun beramai-ramai, kurang ada privasi.

Sudah mulai juga nih, tampak gejala growing pains dan mudah mengantuk yang sering dialami anak usia awal pubertas. Tapi di sisi lain, juga ada saat di mana dia menjadi sangat energik dan ingin mengerjakan ini-itu. Benar-benar usia roller coaster, ya? Hehehe.. Sepertinya aku akan rajin memantau apakah dia cukup istirahat. Juga, akan aku carikan kursus olahraga dan kesenian/ketrampilan yang sesuai dengan minatnya untuk menyalurkan energinya ke arah yang positif.

Akal

Di usia ini, daya nalarnya akan menuju sempurna. Itu artinya, harus didukung agar dapat berfungsi dengan baik dan benar. Menyediakan sumber informasi yang baik untuknya, melatihnya mengaitkan antara fakta dengan informasi melalui aktivitas bertanya dan berdiskusi, serta mengizinkannya menarik kesimpulan serta merumuskan solusi terhadap sebuah permasalahan akan aku jalani agar dia dapat berpikir secara mandiri.

Psikis

Oya, kebutuhan yang satu ini sama menonjolnya dengan kebutuhan yang lain. Aku akan berusaha memposisikannya sebagai sahabat sebagaimana layaknya orang dewasa yang lain. Menghujaninya dengan kasih sayang dan perhatian, lebih banyak mendengar daripada berbicara serta menghargai setiap pilihan dan pencapaiannya selama tidak melenceng dari syariat, walaupun berbeda dengan yang kami inginkan. Pengakuan terhadap privasinya juga perlu diberikan, karena dia akan menjadi pribadi dewasa yang mandiri, seperti harapan kami.

2. Mengejar Ijazah SD

Tahun ini, Putri Sulungku mengikuti kelas online Kejar Paket A untuk mendapatkan ijazah SD. Pelajarannya dimulai dari kelas 1. Karena selama ini dia homeschooling dan belum pernah memiliki rapor SD sama sekali. Materi untuk kelas 1-6 SD ini dimampatkan untuk dapat dikuasai selama 1 tahun. Dan tahun depan, dia akan mengikuti Ujian Nasional yang pertama untuk bisa dinyatakan telah lulus SD.

block_5

Usahaku untuk mendampinginya dalam agenda ini akan aku wujudkan dalam bentuk persiapan materi dan motivasi. Dalam hal materi, aku akan memastikan semua sarana belajarnya tersedia dengan baik. Komputer, pengeras suara, mikrofon, buku pelajaran dll. Selain itu, setiap bulan kami harus menyediakan dana dan waktu untuk mendampinginya dalam field trip yang merupakan program dari Kelas Online. Juga, sejalan dengan agenda sebelumnya, kami akan mendaftarkannya mengikuti kursus olahraga dan kesenian/ketrampilan untuk mengisi nilai rapornya dalam mata pelajaran Olahraga dan pelajaran Seni Budaya Ketrampilan.

Dari sisi semangat belajar, saat ini sepertinya dia belum menemukan kesulitan berarti. Materinya masih berupa pelajaran kelas 1 SD. Minggu depan, dia akan menjalani Ujian Kenaikan Kelas. Tugas-tugas harian dalam setiap pertemuan pun sepertinya dapat diselesaikannya sendiri tanpa harus disuruh. Namun tak ada salahnya aku mengingatkan. Mulai pelajaran kelas 4 nanti, aku akan lebih lekat mendampinginya belajar untuk memastikan dia paham dan menguasai materi pelajaran. Dan di saat senggang, aku akan menemaninya mengurai mimpi dan menata langkah-langkah yang dipilihnya untuk meraih cita-cita guna tetap membakar semangatnya.

3. Pindah Rumah

Ya, dalam waktu paling lambat awal tahun depan, kami akan pindah rumah. Sudah lama Kakak Suami meminta kami untuk menempati salah satu rumah di kotanya dan membantu Beliau mengurus tokonya. Sepertinya, tahun inilah saatnya kami mengabulkan permintaan Beliau.

Tampaknya, pindah rumah kali ini bukanlah pindah rumah yang biasa, terutama bagi Putri Sulung kami. Karena dia agak sedih harus berpisah dengan teman-temannya di sini. Namun di sisi lain, dia juga bersemangat karena akan menemui teman-teman baru nanti. Rumah Pakdenya kelihatannya cukup dapat memfasilitasi kebutuhannya akan kamar pribadi.

Selain itu, dia juga senang sekali mengetahui kami akan mengurus toko. Dia ingin ikut terlibat di dalamnya. Juga, yang tak kalah penting adalah karena Pakdenya seorang dokter spesialis terkenal di kotanya. Di mana Putri Sulungku juga bercita-cita ingin menjadi dokter. Maka, dia bisa belajar langsung pada ahlinya.

Jadi, inilah yang aku akan persiapkan untuk mendampingi putriku menjalani momen pindah rumah:

block_6

Untuk urusan rumah baru, tentu saja yang pertama kami butuhkan adalah dana untuk pindah. Selanjutnya, aku akan menyarankan dia untuk menyimpan nomor kontak teman-temannya agar tetap bisa dihubungi saat sudah pindah nanti. Selain itu, aku akan meminta pendapatnya terkait dengan kamar yang akan dikhususkan untuk anak perempuan. Aku akan mendengarkan pendapatnya dulu. Karena aku tahu, jika adik perempuannya tidak setuju, dia akan mengalah.

Terkait dengan toko, saat ini toko tersebut adalah toko perlengkapan bayi. Namun, Kakak Suami membebaskan kami akan mengelolanya menjadi apa dan bagaimana. Putri Sulungku sudah mulai mencari-cari ide apa yang akan turut dijualnya di toko nanti. Idenya berkisar pada menjual hasil karyanya berupa mainan, pajangan dan makanan. Aku akan memberinya jalan agar sebisa mungkin dia dapat menjual hasil kreasinya. Namun sebelum itu, dia akan kudampingi untuk dapat memproduksi dengan hasil yang berkualitas stabil agar tidak membingungkan dan mengecewakan pelanggan. Selama dia berlatih menjaga kualitas produksinya, mungkin aku bisa menyarankan ide untuk mengambil barang langsung dari penyuplai agar dia tidak kerepotan masalah produksi. Dan sementara itu, sebelum produknya benar-benar lolos Uji Pengendalian Kualitas dariku, dia bisa membantu menjaga, menata, mempromosikan toko, melayani pembeli atau menjadi kasir.

Sedangkan tentang cita-citanya menjadi dokter, maka kami harus melobi Kakak Suami untuk bekerja sama. Putri Sulungku bisa meminta izin untuk membaca setumpuk buku kedokteran milik Pakdenya. Semoga Pakdenya pun bersedia meluangkan waktu untuk sekadar melayani berbagai pertanyaannya seputar dunia kedokteran. Syukur-syukur jika diizinkan magang di kliniknya. Walau hanya sebagai tukang sapu misalnya, sambil mempelajari bagaimana proses tatalaksana pengobatan berjalan.

Itulah #Resolusiku2017. Tampaknya memang semuanya tentang Sang Putri Sulung. Tapi sebenarnya ini mencakup adik-adiknya dan kami sekeluarga juga. Misalnya tentang nutrisi, tentu saja itu artinya kami akan menyediakan nutrisi yang sama untuk sekeluarga. Juga tentang pakaian. Dengan dibelikannya pakaian baru, maka Putri Sulungku dapat menghibahkan pakaian-pakaiannya yang sudah kekecilan ke adiknya. Juga tentang jadwal kegiatan, otomatis seluruh penghuni rumah akan dilibatkan untuk beraktivitas sama.

Semoga saja semua harapanku ini terwujud. Jika tidak, aku yakin itu adalah bagian yang lebih baik dari rencanaku. Aamiin…

Tulisan ini diikutkan dalam Hidayah-Art First Giveaway “Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan”

4 thoughts on “Yang Saya Paling Ingin Wujudkan di Tahun 2017

Leave a comment