Switchable Me, Sweet and Capable Me

12512224_10208024810091640_691443943607773770_n

My Activity

Hai, Teman-teman! Apa sih, kesibukanmu saat ini? Kalau aku pribadi, kesibukan sehari-harinya adalah mengurus rumah dan 5 anak sambil menjalankan homeschooling untuk pendidikan mereka. Selain itu, 2x seminggu aku ada jadwal mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di sebuah sekolah setingkat SMP.

Apa? 5 anak? Homeschooling pula? Ngga mabok tuh? Masih mengajar juga di luar? Hahaha… Sudah sering sih, mendapat respon semacam itu dari orang-orang. Dan jawabannya, “Dinikmati saja”. Karena kalau dibilang repot ya pasti repot. Tapi kebahagiaannya juga bejibun lho.

13166027_10208444087853322_4440600270628922006_n

Saat ini anak-anakku berusia 11 tahun, 9 tahun, 6 tahun, 3 tahun dan 1 tahun. Dua anak pertama sudah bisa diberi tanggung jawab untuk membantu sebagian urusan rumah dan keluarga. Dua anak berikutnya sedang dibiasakan untuk mandiri menolong dirinya sendiri. Sedangkan yang bungsu, baru saja membuat lega. Karena sebagaimana biasanya anak yang memasuki usia 1 tahun dan makin leluasa bergerak, dia mulai membuka diri untuk akrab dengan orang selain ibunya.

Jadi, sebenarnya ngga serepot itu kok asal tahu triknya dan telaten menjalaninya. Dengan membiasakan anak bekerja mandiri dan menanamkan rasa tanggung jawab untuk membantu orang-orang di sekitarnya, maka pekerjaan sehari-hari jadi terasa lebih ringan karena dikerjakan bersama. Walaupun, ya namanya juga masih anak-anak, pendampingan tetap perlu dilakukan dan jangan berharap hasil kerjanya langsung bagus ya.

15259336_10210232153713851_7068290693274117193_o

Untuk menjaga keseimbangan pikiran, perasaan dan mood, aku menyisihkan sebagian waktu luang untuk diisi dengan hobi. Hobiku menulis. Aku menyalurkannya dengan mengurus blog setiap hari mengambil waktu istirahat anak-anak, yaitu mulai tengah malam hingga Subuh datang.

Gambaran singkatnya, kegiatan sehari-hariku itu sejak pagi mengurus rumah dibantu anak-anak dan Suami, mengajar dulu jika ada jadwal, kemudian homeschooling hingga siang, beristirahat di siang hari untuk kemudian kembali menyelesaikan pekerjaan rumah dan menemani anak-anak bermain hingga jam tidur malam. Selanjutnya, tidur malam sebentar bersama anak-anak, dan tengah malam bangun untuk melakukan berbagai hal khusus bagi diriku sendiri termasuk menulis blog hingga menjelang Subuh. Begitu setiap harinya.

Switchable Me

Namun, tentu saja alur semacam itu harus dijalankan secara fleksibel ya. Mengingat aku berurusan dengan 5 anak yang kadang kala ada saja kejutan-kejutan tak terduga. Kehadiran Suami yang sehari-harinya bekerja di rumah tentu menciptakan tim yang tangguh. Walau kadang malah menambah PR tersendiri. Hehehe…. Makanya, aku harus selalu siap untuk berinisiatif cepat memikirkan tindakan efektif apa untuk mengatasi berbagai gejolak dan menjaga semua agenda agar tetap berjalan lancar.

Misalnya nih, soal beberes rumah dan mengurus anak, kita tentatif saja siapa mengerjakan apa. Yang mencuci pakaian? Siapa saja yang pas lihat tumpukan pakaian kotor sudah cukup meninggi, langsung angkut menjebloskannya ke dalam mesin cuci. Biasanya, setiap pagi aku menyapu dan mengepel. Tapi kalau lagi tepar atau Si Bungsu sedang manja sekali, ya tugas itu dikerjakan putri sulungku. Giliran anak yang lebih besar minta perhatian bagaimana? Ada banyak tenaga mungil yang siap membantu mengurus adik bungsunya untuk sementara.

13254384_10208590251907332_838480304615229818_n

Dalam menjalankan homeschooling pun, lentur saja aku menyerahkan anak-anak untuk memilih pelajaran apa yang dibahas hari ini dan seberapa lama. Ada kalanya anak-anak begitu berminat mempelajari sebuah mata pelajaran terus-menerus, atau sebaliknya. Tak heran, kalau ditanya mereka sekarang kelas berapa, jawabannya: kelas banyak! Si Sulung misalnya, pelajarannya ada yang sampai pada materi kelas 5 maupun kelas 6. Bahkan, sudah mulai buka-buka pelajaran SMP untuk pelajaran Bahasa Inggris. Kadang, seharian hanya menghafal Alquran 1 ayat dan selanjutnya? Bermain! Entah itu seseruan di dalam rumah atau bermain di halaman yang sudah dibuatkan Suami berbagai perlengkapan untuk mengasah ketrampilan motorik kasar anak-anak. Tak jarang pula mereka minta diijinkan membuat prakarya atau camilan sendiri.

13308395_10208616638246974_1378496235713010957_o

Kadang malah Suami begitu saja menawarkan ide untuk rekreasi. Sudah pasti langsung disambut meriah oleh anak-anak. Bergegas mereka membereskan rumah dan bersiap-siap. Perlengkapan yang harus dibawa biasanya sudah aku sediakan jauh-jauh hari tinggal menyesuaikan detilnya dengan tempat yang akan dikunjungi. Masih bingung mau kemana? Daftar destinasi hasil berselancar di dunia maya sudah siap disodorkan lengkap dengan gambaran umum jarak, biaya dan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di sana. Tinggal pilih dan didiskusikan kilat untuk disepakati. Bertindak cepat itu sangat penting sebelum Suami berubah pikiran. Hahaha….

1916802_1209265645361_7505770_n11

Soal mengajar di sekolah pun begitu. Menyiapkan materi pelajaran atau membuat soal ujian biasanya aku kerjakan mengambil sedikit waktu yang aku luangkan untuk menulis blog. Ada anak yang ingin ikut mengajar? Tidak masalah. Karena mereka sudah paham aturannya agar tidak mengganggu proses belajar. Ada anak sakit yang butuh selalu ditemani? Aku bisa berangkat dulu ke sekolah yang jaraknya dekat dari rumah. Sekadar memberi tugas dan bahan diskusi yang akan dibahas di pertemuan berikutnya. Tak lupa meminta maaf karena tidak bisa secara penuh menemani murid-murid belajar lalu cuss… balik pulang untuk merawat yang sakit.

14370148_10209542763199519_8040522601371337660_n

Bagaimana dengan hobi menulis blog? Wah, aktivitas yang satu ini paling bisa menyesuaikan. Selain sudah meluangkan waktu khusus untuk hobiku ini, aku juga masih bisa mengerjakannya di sela-sela kesibukanku yang lain. Misalnya: mempelajari referensi bacaan yang memperkaya tulisan sambil menyusui, memotret kejadian unik di sekitar untuk melengkapi media visual yang mendukung isi tulisan sambil menemani anak-anak belajar dan bermain, atau mengetik beberapa ide paragraf artikel saat anak-anak sedang begitu manis, mandiri dan terkendalinya dengan kegiatan masing-masing atau pun membuat acara sendiri berlima.

Ngga capek tuh seharian beraktivitas? Kok jam tidurnya sedikit? Apa tidak ngantuk dan merusak badan? Hohoho… Sstt… Ini rahasia saya. Kalau mengantuk saat sedang mengurus anak-anak, saya akan ijin kepada anak-anak lain untuk menyusui Si Bungsu sambil melakukan “power nap,” yaitu istirahat singkat selama 20-30 menit untuk revitalisasi. Begitu selesai menyusui, selesai juga istirahat saya. Siap beraktivitas kembali dengan segar deh.

Switchable sekali ya hidupku. Memang gaya hidup fleksibel seperti inilah yang aku idamkan sejak dulu. Itu juga yang menjadi alasanku mempengaruhi Suami secara halus untuk meninggalkan pekerjaannya di kantor dan bekerja di rumah serta menerapkan homeschooling untuk anak-anak. Sehingga kami bisa bebas mengatur jadwal kami sendiri.

Menjadi switchable itu sangat menjawab tantangan zaman yang serba cepat lho. Kita jadi bisa memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien. Aku percaya bahwa beristirahat itu bukan berarti harus berhenti dari berbagai kesibukan. Akan tetapi:

Beristirahat adalah beralih dari satu kesibukan untuk mengerjakan kesibukan yang lain.

Kumpulkan ide-idemu, lalu switch saja untuk mengerjakan yang lain sambil membiarkan otak bawah sadar yang mengolah ide kita hingga timbul “Eureka!” Waktu tidak terbuang percuma, mood terjaga dan tugas-tugas pun selesai. Asyik kan? Kita jadi tetap bisa bersikap manis menghadapi semuanya dan menunjukkan kapasitas kita dalam menjalani berbagai aktivitas baik itu sebagai tugas maupun sekadar hobi.

Acer Switch Alpha 12, So Click with Me

Bicara tentang gaya hidup switchable, jadi teringat produk Acer Switch Alpha 12 yang sangat sesuai dengan ini. Sudah tahu seperti apa produk inovasi dari pemimpin di ranah notebook 2-in-1 Indonesia ini? Yuk, simak video menarik berikut yang akan membuat Anda terkesima dibuatnya.

Asyik banget kan? Yang namanya notebook saja bentuknya sudah praktis. Kita bisa kerja atau menyalurkan hobi di mana saja. Apalagi jika hybrid begini. Jadi bisa difungsikan sebagai notebook maupun sebagai tablet. Benar-benar membantu pribadi yang ingin multitasking di dunia digital! Wah, Switch Alpha 12 ini benar-benar klik deh sama aku. Mau tahu kenapa? Inilah 9 alasannya.

Pertama, prosesornya yang berupa Intel® Core™ generasi ke-6 memberi kinerja kencang dan hemat energi layaknya laptop high-end. Performanya jadi lebih bagus deh dibandingkan produk sejenis yang biasanya masih mengandalkan prosesor Intel Core M. Untuk ruang gerak yang harus siap switch bolak-balik dari mengurus anak kembali ke laptop dan sebaliknya, tentu bakal gemas kalau kita sudah meluangkan sekian menit dan ternyata lebih banyak menunggu loading daripada menuangkan idenya kan? Hehehe…

Kedua, dukungan teknologi LiquidLoop™ sebagai sistem pendingin tanpa kipas. Mengandalkan pipa berisikan cairan pendingin dan terhubung dengan pipa lainnya secara melingkar yang berfungsi mengantarkan panas ke tempat lain untuk menstabilkan suhu prosesor Intel Core i-Series di dalamnya secara optimal.

Karena tanpa kipas, maka laptop ini juga tidak memerlukan ventilasi. Keuntungannya, notebook jadi bebas debu karena tidak ada sirkulasi udara yang keluar masuk ke mesin. Sehingga, notebook bisa bekerja dengan menggunakan energi baterai secara efisien. Juga tidak mudah panas dan rusak. Yang artinya, akan lebih tahan lama juga. Itulah mengapa Acer Switch Alpha 12 ini layak disebut sebagai The World’s Most Powerful Fanless 2-in-1 Notebook!

Menulis blog malam-malam itu artinya harus siap dengan selingan berkali-kali dari Si Bungsu yang masih ASI. Karakteristiknya yang masih sensi dengan suhu dan suara membuatku kadang harus memindahkannya dari kasur atas ke kasur bawah, dari ruang ber-AC ke ruang tanpa AC yang lebih luas atau sebaliknya. Mobile banget deh aku ini di malam hari hehehe… Bolak-balik menyusui dan menidurkannya sambil berpindah-pindah membuatku memilih mengetik di dekatnya agar tidak terlalu capek mondar-mandir.

Makanya, membantu sekali deh notebook dengan sistem pendingin tanpa kipas begini. Efisiensi yang dihasilkan dalam penggunaan energi baterai membuat kita bisa memakainya di mana saja dalam waktu lebih lama tanpa sibuk mepet-mepet sama colokan. Hehehe… Selain itu, tidak menimbulkan suara berisik yang dapat mengganggu tidur anakku. Dan ini ideal sekali buat blogger yang ingin merekam video karena tidak ada polusi suara kipas yang ikut terekam di dalamnya. Hohoho… Perawatannya juga lebih mudah karena kerja kita tidak terganggu gara-gara harus rajin membersihkan debu yang menumpuk di kipas.

Tidak adanya ventilasi membuat tidur anakku juga lebih nyenyak tidak terganggu udara panas yang keluar dari ventilasi notebook jika sudah dipakai agak lama. Selain itu udara di dekatnya lebih higienis karena tidak perlu kawatir dengan debu yang beterbangan keluar melalui ventilasi.

Ketiga, tidak adanya kipas juga turut mempengaruhi ukuran laptop menjadi lebih tipis dan ringan.Tentu saja ini sangat aku sukai jika harus bepergian membawa laptop. Cukuplah badan pegal menggendong Si Bungsu dan membawa berbagai printilannya ya. Biarlah laptop menjadi sahabat bukan beban tambahan hehehe…

Keempat, dilengkapi dengan kickstand yang bisa dimiringkan hingga 165 derajat. Karena sering diajak mobile malam-malam oleh Si Bungsu, maka tempat mengetikku bisa bermacam-macam. Kadang di lantai, kadang di atas meja kecil dekat kasur. Memiliki gawai yang layarnya dapat diatur kemiringannya begini membuat aku bisa menemukan posisi ternyaman setiap kali mengetik dong ya. Apalagi di tengah kickstand-nya terdapat lapisan karet anti selip untuk menjaga kestabilan posisi di atas berbagai permukaan alas.

Kelima, Keyboard-nya oke banget. Ukuran dan jarak antarkuncinya sangat nyaman untuk mengetik. Juga bagian navigasi (pengganti tetikus) yang relatif lebih luas membuat jemari lebih rileks menggunakannya. Mengurangi rasa capek mengetik sehingga tetap lincah saat di-switch untuk meracik masakan hehehe…

Juga dilengkapi dengan keyboard docking yang terkoneksi melalui engsel magnetik sehingga mudah dan aman saat mengubahnya menjadi laptop atau tablet. Zaman serba cepat dan praktis begini, pastinya semua orang butuh banyak kemudahan kan? Keyboard docking super tipis ini juga berfungsi sebagai screen protection

Selain itu juga dibekali lampu backlit. Jadi kalau tiba-tiba mati lampu (yang itu sering terjadi di Kota Hujan ini terutama jika hujan petir), tak usah panik lagi. Kita tetap bisa melanjutkan mengetik yang diperlukan.

Keenam, standar USB terbaru, USB 3.1 Type-C. USB ini memiliki port bolak-balik yang praktis dan memungkinkan transfer data mencapai 5 Gbps. Ambil foto atau video dari telepon genggam sebagai ilustrasi blog? Bisa banget. Mati lampu (lagi)? Port USB Type-C ini juga bisa difungsikan sebagai sumber daya yang dapat mengalirkan hingga 4.5W untuk mengisi baterai gadget .

Ketujuh, display 12”  dengan resolusi tinggi yaitu QHD (2160 x 1440) yang juga dilengkapi dengan teknologi IPS, sehingga memiliki area pandang yang lebih luas. Menulis blog menjadi lebih menyenangkan.

20161127_0214281

Kadang saking asyiknya ngeblog, tahan sekali berjam-jam mengetik selama beberapa hari. Hasilnya, mataku jadi kering dan mudah tergores oleh lensa kontak yang kugunakan. Mampir deh ke dokter mata dan diresepkan 2 jenis obat tetes mata untuk menyembuhkannya. Sekarang aku jadi lebih perhitungan soal kekuatan mata.

Tapi eh tapi, ternyata Switch Alpha 12 punya antisipasinya lho. Layarnya dilengkapi dengan fitur BlueLight Shield, yang melindungi mata dari emisi cahaya biru penyebab mata lelah dan kering.

Kedelapan, Digital Active Pen yang bukan sekadar stylus biasa untuk mencoret-coret layar. Stylus dengan sensitivitas hingga 256 tingkat tekanan mampu memberikan pengalaman menulis digital yang rapi dan mudah di layar.

Wah, bisa aku bawa ke sekolah nih untuk mencatat keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Dalam menentukan nilai rapor saat ini, nilai harian murid menduduki porsi terbesar dibanding nilai ujian. Jadi kejelian dan ketangkasan guru mencatat partisipasi dan perkembangan belajar siswa sehari-hari sangat membantu siswa mendapat nilai yang representatif. Dengan stylus seperti ini, menulis cepat bahkan terburu-buru pun tetap bisa memberikan hasil yang rapi. Selain itu, aku bisa menggunakannya untuk presentasi dan dihubungkan dengan proyektor sebagai variasi cara mengajar.

Dan, hmm… Mungkin aku bisa mempertimbangkan untuk meminjamkannya kepada siswa-siswa yang hobi menggambar dan cenderung ramai karena sudah menguasai materi pelajaran. Menyibukkan mereka dengan ini secara bergantian, bisa menjadi penghargaan atas kesediaan mereka mengikuti pelajaran. Sekaligus menjaga kelas tetap kondusif dan tenang untuk belajar bagi siswa-siswa yang masih mengalami kesulitan. Betul tidak? Siapa tahu dari karya-karya gambar mereka yang tersimpan dapat menghasilkan prestasi yang lebih besar.

Kesembilan, warna abu-abu metaliknya itu memang aku banget. Hehehe… Salah satu warna favoritku, terutama untuk barang-barang elektronik.

Begitulah, produk ini memang langsung kena di hatiku. Sepertinya dia memang mitra yang pas untukku menjalani berbagai aktivitasku yang switchable ini. Bagaimana dengan Anda? Are you ready to switch and click with Acer Switch Alpha 12?

4 thoughts on “Switchable Me, Sweet and Capable Me

Leave a comment