Cerita Anak Kelas Online yang Ikut Ujian Offline

Hai, Teman-Teman! Hawa liburan sekolah sudah mulai bertiup, ya. Kali ini aku mau berbagi cerita tentang putraku yang dua bulan lalu mengikuti Ujian Nasional secara offline di Depok.

Baca juga: Tetap Sehat Menyambut Ujian Sekolah.

 

Iya, memang anak-anakku semua belajar sehari-hari dengan cara homeschooling. Khusus untuk putraku ini, dia mengikuti kelas online Kejar Paket A untuk mendapatkan ijazah SD.

 

kelas online
Begini saat putraku sedang belajar di kelas online

 

Walaupun belajarnya online, namun berdasarkan pemerintah, siswa-siswa ini tetap harus mengikuti USBN dan UN secara offline. Putraku menempuh perjalanan lintas provinsi untuk ujian di sekolah yang ditunjuk di Depok.

 

Berhubung harus mengikuti 2 kali ujian di Depok, yaitu USBN dan UN dalam rentang waktu berjarak 2 minggu, kami sempat mempertimbangkan apakah putraku akan bolak-balik Semarang-Depok atau menetap sebulan di Depok.

 

Kami sempat mengubek-ubek beberapa situs sewa rumah, siapa tahu ada rumah yang sekiranya bisa dipinjam selama sebulan di sekitar lokasi ujian putraku.

Baca juga: Tentang Rumah, Masih Saja Menjadi Pusaran Pikiranku.

 

Sebenarnya agak sulit juga menentukan mau menyewa rumah yang mana. Penyebabnya adalah karena lokasi kedua ujian yang berbeda walau masih sama-sama Depok. Belum lagi terkait harga, fasilitas dll.

 

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Seorang teman menawarkan untuk menempati rumah kosongnya di Depok. Namanya barang gratis, siapa juga yang mau menolak? Segala keterbatasan kondisi pun diterima dan disiasati saja.

 

ujian offline
Lokasi ujian offline USBN di Depok

 

Jadilah selama USBN, putraku tinggal di rumah itu bersama dengan Opung. Beliau yang mengantarkan putraku ke lokasi ujian maupun membantunya memenuhi kebutuhan sehari-hari saat di sana.

 

Rupanya, beberapa ketidaknyamanan di rumah itu membuat kami harus berpikir ulang untuk tetap memintanya tinggal di sana hingga usai UN nanti. Bisa-bisa, dia tidak sanggup belajar dalam situasi yang tidak kondusif.

 

ujian offline
Jalan-jalan sama teman usai ujian offline

 

Maka, kami pun mengajaknya kembali ke Semarang dulu, selama jeda menunggu hingga UN 2 minggu lagi. Rupanya, putraku punya pandangan lain soal tinggal di mana nanti selama UN.

 

“Aku mau tinggal di apartemen aja kayak temanku, dong. Ingin suasana baru,” pinta putraku. Mengingat kenyamanan putraku saat belajar merupakan sebuah pertimbangan penting, maka kami pun berusaha mengabulkannya.

Baca juga: Sewa Apartemen untuk Mengobati Rindu? Enak Nggak, Ya?

 

Kami pun mulai berpikir, sebaiknya sewa apartemen Jakarta dekat kantor Suami, atau di Depok yang dekat lokasi Ujian Nasional, ya? Setelah menimbang-nimbang, kami memutuskan memilih di Depok saja.

 

Maka kami mencari info di sana-sini. Menyesuaikan dengan ketersediaan tempat, anggaran dan selera putraku. Dia mintanya yang ada kolam renangnya.

 

Namun, rupanya tidak mudah mendapatkan kamar apartemen dalam waktu singkat seperti ini. Entah apakah terlalu mendadak, atau memang sedang ramai-ramainya, sulit sekali menemukan apartemen yang masih kosong.

 

Suami sampai turun langsung mendatangi satu per satu apartemen di Depok. Rata-rata petugasnya bersedia mengusahakan dengan bayaran yang setara dengan harga sewa hariannya. Hiks. Jadi bayar 2 kali lipat, dong?

 

Dari sini, kami jadi mendapat pelajaran bahwa sebaiknya menyewa apartemen itu dirancang jauh hari. Mencari secara online tentu lebih praktis dan hemat energi untuk mendapatkan yang sesuai kebutuhan.

 

Syukurlah, putraku bisa mendapatkan unit apartemen idamannya yang memiliki fasilitas kolam renang. Walau faktanya, dia tidak sempat menikmatinya karena keterbatasan waktu selama mengikuti Ujian Nasional.

Leave a comment