Sekali Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

Mungkin memang sudah tabiatnya perempuan ya, suka banget mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Seperti artikelku tentang Hidup Tanpa Kertas ini. Sebenarnya ia juga merupakan postingan dalam memenuhi tantangan ODOP dari Indonesian Social Blogpreneur.

Biar di kata namanya ODOP (One Day One Post), namun pada praktiknya tantangan ini menyediakan waktu 2 hari untuk memposting artikel sesuai dengan tema-tema yang diberikan. Cukup bisa untuk bernafas lega sih ya, dibanding harus benar-benar memposting artikel setiap harinya. Fiuh!

Aku pribadi, bersemangat sekali mengikuti ODOP ini. Walau ternyata jumlah peminatnya tidak terlalu banyak. Mungkin karena tidak ada iming-iming hadiahnya, ya? Hihihi…

Tapi tema-tema yang diberikan untuk postingan setiap artikel dalam tantangan ODOP benar-benar menarik, lho. Sangat variatif sehingga cocok dengan niche blogku yang gado-gado. Ya, niche lifestyle istilah kerennya. Hihihi…

Praktis dengan mengikuti tantangan ini, aku jadi terpacu untuk membuat artikel organik. Artikel yang bukan semata karena pesan sponsor atau pun untuk mengikuti lomba. Konon, artikel-artikel semacam inilah yang justru bagus untuk memelihara hubungan kita dengan minat pembaca.

Selain karena tidak ada tuntutan untuk menambahkan backlink yang dapat mengganggu stabilitas jumlah link masuk dan keluar, kita juga lebih bisa mengekspresikan sisi personal tanpa terlalu banyak batasan. Atau sebaliknya, kita bisa totalitas menyajikan apa yang dibutuhkan pembaca sehingga terpuaskan dengan informasi yang kita berikan.

1 Artikel 2 Tema, Mengapa Tidak?

Ya itu tadi, dasarnya memang suka multitasking. Kadang kala, aku menulis artikel untuk memenuhi tantangan di ODOP ini sekaligus juga diikutsertakan dalam lomba blog. Tentu saja jika temanya sesuai serta tidak melanggar syarat dan ketentuan yang tercantum untuk lomba yang dimaksud.

Saat itu aku melihat tanggal jatah posting ODOP untuk artikel bertema Bakat Terpendam ternyata beriringan dengan batas waktu terakhir yang diberikan oleh World of Forestry Indonesia untuk pendaftaran lomba blog. Aku jadi punya ide untuk menggabungkan kedua tema yang disediakan menjadi satu artikel. Kebetulan, memang aktivitas yang ingin aku tekuni selanjutnya itu berhubungan dengan kertas.

Oya, mungkin diantara para pembaca ada yang bertanya-tanya, siapa World of Forestry Indonesia itu. World of Forestry Indonesia adalah sebuah wadah edukasi interaktif tentang kehutanan oleh APRIL Group yang merupakan produsen kertas PaperOne. Perusahaan ini berlokasi di Riau.

Pernahkah kamu mencoba menggabungkan beberapa tema dalam sebuah postingan? Ternyata hal ini membuat tantangan terasa meningkat beberapa level, lho. Selain itu, salah satu sisi asyiknya adalah kita akan mendapatkan sebuah sudut pandang yang lebih unik dalam membahas suatu masalah.

Jika dibandingkan dengan artikel para peserta lomba blog ini, kebanyakan isinya berupa paparan normatif tentang gunanya kertas, mengapa kita masih membutuhkannya, ada juga yang memulai dengan sejarah terciptanya kertas. Ya ga salah juga sih, kan memang itu tema sentralnya. Hihihi…

Namun dengan meramu 2 tema menjadi sebuah artikel, maka aku bisa memulainya dengan berangkat dari keinginanku untuk berkesempatan menjalani sebuah hobi baru. Satu pendekatan yang tidak banyak orang memilikinya karena memang tidak semua penulis blog mengalami hal yang sama, kan? Di situlah sisi personal sebagai bloger bisa bermain untuk mempercantik artikel. Sehingga bisa tampil beda dan tidak terasa monoton membahas dari itu ke itu saja.

Karena begini, lho… Sebagai anggota pasukan pelaku deadliner garis keras (huahahaha…), kadang aku memutuskan untuk membaca terlebih dulu karya-karya yang sudah masuk dari para peserta lomba. Seringnya, aku mendapati diantara mereka telah memberikan pemaparan yang lengkap dalam artikelnya.

Hal ini, jika dilakukan dalam keadaan tidak siap mental, bisa-bisa kita akan jiper duluan. Seperti yang terjadi padaku beberapa hari lalu menjelang batas waktu pendaftaran untuk lomba blog Hari Konsumen Nasional. Melihat postingan teman-teman yang lengkap, unik, lucu dan indah, aku jadi merasa seperti serpihan mutiara retak yang hilang dulu dan belum jumpa lagi. Hiya… orang jaman dulu curcol!

Lha, bagaimana? Kalau sekadar membuat pemaparan yang lebih lengkap daripada yang sudah ada, kok terasa membosankan, ya? Ini kan blog buat karya ilmiah. Di sisi lain, aku tidak siap dengan sudut pandangan lain yang lebih kreatif. Padahal, seperti biasanya, gambar grafisnya sudah jadi duluan dan aku suka… Tapi merangkaikannya menjadi kesatuan artikel membuatku merasa so-so aja. Akhirnya, batal ikutan, Saudara-Saudara!

Baiklah, cukup sesi colongannya. Jadi, dengan menggabungkan 2 tema, kita bisa mendapatkan sentuhan unik dalam artikel kita. Bisa berupa sensasi personal dalam sebuah artikel informatif. Juga, sekaligus sebuah artikel curahan hati yang terasa lebih berbobot karena memuat informasi-informasi penting.

Bagaimana? Kamu berani melakukannya? Atau sudah?

19 thoughts on “Sekali Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui

  1. Hai mba Farida, selamat ya atas kemenangannya. Yeyy… langsung lampaui banyak pulau nih.

    Oiya aku salut banget sama mba yg bisa ikut ODOP di tengah keriwehan krucils dan si debay. Two thump up! Eh ternyata kita satu aliran tapi beda ilmu ya mba.

    Aliran Deadliners garis keras.. 🙂 tapi beda dgn mba farida, saya ga suka baca2 postingan peserta lain sbelum tulisan rampung. Biar ga terkontaminasi, biar ga keder duluan… biar tulisannya tetap base on my own side. Biar… ahh banyak alasan ya. Intinya mah Deadliner ya deadliner aja.

    Selamag mba. Keep inspiring.

    Liked by 1 person

    1. alhamdulillah, terimakasih Mbak Ira.
      Iya, biasanya juga aku ga tengok2 dulu kok.
      Kemarin itu akrena emang banyak yg share aja dan terus terang memang pada menarik jadinya pingin intip hihihi…

      Like

  2. saya pas mau ikutan lomba diare itu mbak yang nggak jadi gara-gara minder. trus akhirnya ikut yang lomba harkonas saya nulis sebelum tulisan peserta lain bermunculan. pas sudah baca tulisan para deadliner jadinya santai aja sih walau pastinya tulisan saya jadinya tetap biasa aja. heu. oh ya selamay ya mbak. keren banget nih bisa nulis odop sekalian ikut lomba. menang pula.

    Liked by 1 person

  3. saya belum pernah bikin 2 tema dalam 1 artikel mba, apalagi untuk kontes blog, sulit sih rasanya, memang bener penuh tantangan,

    dulu kalau saya ikut kontes blog bukan deadliner garis keras tapi h-3 udah publish artikel, saya baca2 tulisan kompetitor biar dapat inspirasi dulu, baru nulis

    Liked by 1 person

  4. Belum berani one day one post aku mba…soalnya masih moody ini nulis/update blognya…

    Satu artikel, 2 tema..bisa jg sih. Asal nyambunginnya alus..pasti enak dibaca

    Liked by 1 person

  5. Wow, keren idenya. Saya belum pernah nyoba kalau satu tulisan buat 2 tema. Tapi kalau sekadar status sering….😁
    Pas dapat job nge-buzzer, pas mau curhat, ya udah sekalian digabungin aja. Thanks inspirasinya Mbak, nice to know you…😍

    Like

Leave a comment