Rahasia Unikku Menyiapkan 3 Level Berekspresi dalam Blog

1

Blog telah menjadi media berekspresiku selama 8 bulan ini. Memang, usia blog ini masih muda. Namun, bukan berarti tidak mampu bersaing dengan blog-blog lain yang sudah berumur tahunan, lho. Buktinya, sudah ada beberapa prestasi yang dapat aku ukir di dalam halaman Winning Blogs atas kemenanganku di berbagai lomba blog. Ya, blog ini memang aku khususkan untuk mengikuti aneka lomba.

Tentu saja hal ini tidak lepas dari jasa suamiku yang mengizinkan aku menggunakan notebook-nya yang dilengkapi dengan prosesor Intel Core i5. Sebagaimana yang sudah banyak diketahui, Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor ini memiliki kelebihan dalam menyuguhkan kecepatan, keamanan, produktivitas, kreativitas dan grafis yang memukau. dengan resolusi yang tinggi, kecepatan bingkai dan detail yang lebih baik.

Lho? Bukannya aktivitas blog itu adalah menulis? Ya, benar. Menulis tetaplah menjadi aktivitas utama bagi penulis blog. Inilah yang disebut dengan konten blog level 1, yaitu berupa tulisan.

Seiring dengan perkembangan teknologi, konten blog tidak lagi melulu tentang tulisan. Untuk menyajikan sebuah wacana yang menarik, kini penulis blog juga dituntut untuk dapat menghadirkan gambar-gambar yang mendukung. Gambar ini bisa juga berupa foto maupun infografis. Keberadaan gambar dalam blog membuat sebuah konten blog meningkat kualitasnya menjadi berada di level 2.

Tidak cukup dengan gambar, animo pembaca yang semakin terbiasa dengan multimedia membuat penulis blog juga mulai mengasah kemampuannya menghadirkan cerita dan informasi dalam blognya dengan bantuan video. Inilah level 3 untuk konten blog, yang setahuku masih merupakan level tertinggi dalam dunia blog.

Karena itu, penulis blog harus terus belajar dan belajar untuk meningkatkan kualitas konten blognya. Jika kita konsisten belajar, bukan hal yang mustahil kok, kita mampu menyuguhkan konten yang lebih baik daripada penulis blog senior walaupun usia blog kita masih “bayi.”

Nah, mau tahu bagaimana selama ini aku menjalani proses pembuatan konten kreatif di blog sehingga dapat mencuri hati para dewan juri lomba? Apa saja aplikasi rahasia yang aku gunakan? Boleh deh, aku buka sekarang. Begini prosesnya:

21

1. Riset

Mengikuti lomba blog membuatku tidak bingung untuk menentukan ide tema apa yang akan aku angkat dalam artikelku. Karena temanya sudah ditentukan oleh penyelenggara lomba, kan? Tinggal bagaimana aku menguraikannya dalam konten blogku. Belum menguasai materi? Bukan berarti batal mengikuti lomba, Namun justru itu adalah tantangan buatku. Karena itu, aku harus banyak membaca dan melakukan sedikit riset tentang berbagai hal yang mungkin bisa dikaitkan dengan tema yang dimaksud sebagai langkah pertama.

2. Konsep

Setelah membaca, melihat dan mendengar dari sana-sini tentang sebuah tema, bagaimana aku membatasi pembahasannya? Bagaimana aku memilih fokus dan sudut pandang yang akan kugali? Di mana aku merancang draft susunan, urutan dan poin-poin tulisanku?

Kadang, aku sudah menemukan sendiri akan membahas tema yang diberikan dari sudut pandang mana. Namun, tak jarang pula aku masih meraba. Tahu nggak, apa senjata yang kugunakan untuk menemukan batasan masalah dari sebuah tema?

Sstt… aku pakai fasilitas Google Keyword Planner, lho. Jadi, kalau biasanya penulis menyelesaikan artikelnya dulu baru mencantumkan kata kunci serta tag untuk tulisannya, aku malah mencari kata kunci dulu untuk menemukan ide. Dari situ, kita bisa mengetahui bahasan apa yang populer dicari orang tentang tema tersebut. Populer biasanya identik dengan menarik. Dengan begitu, aku bisa memilih beberapa kata kunci yang banyak menarik perhatian pembaca dan aku padukan dengan pengetahuan, perasaan atau pengalaman pribadiku untuk memberikan sentuhan unik yang diuraikan ke dalam blog. Voila! Mendapatkan batasan masalah sekaligus mampu mengundang lalu-lintas pembaca ke blog!

Selanjutnya, batasan masalah tersebut dituangkan dalam poin-poin pokok pikiran. Di mana aku menuangkannya? Coret-coret di kertas atau langsung ketak-ketik per poin di blog untuk nanti masing-masing dijabarkan lebih lanjut? Ehem, bukan keduanya. Percaya atau tidak, sejak aku mengenal infografis, aku justru membuat poin-poin pikiran itu ke dalam infografis dulu. Iya, infografis sesungguhnya tidak hanya membantu pembaca untuk lebih mudah memahami inti dari tulisan dengan cara yang lebih sederhana dan menarik. Namun, infografis juga membantuku untuk memetakan skema tulisanku sendiri. Asyik, kan?

Bicara tentang infografis, aku baru sebulan ini lho, belajarnya. Demi apa, coba? Demi mengikuti kompetisi blog dari ASUS ini! Hahaha… Begitu membaca pengumumannya, aku langsung mematik semangatku untuk bisa menguasai infografis. Dan jika waktunya masih tersedia, aku bertekad untuk bisa membuat video juga.

Untuk infografis, ada banyak aplikasi gratis dan praktis yang bisa digunakan oleh pemula tanpa dasar pendidikan grafis sekali pun dengan hasil memukau bak seorang profesional. Yang sudah pernah kucoba adalah Piktochart dan Canva.

Dalam masa pembelajaranku tentang infografis selama ini, ada beberapa hal yang aku perhatikan untuk menyusun sebuah rangkaian infografis yang bagus sebagai konten blog.

5

  • Sederhana: Ini adalah prinsip utama. Infografis digunakan untuk mempermudah bukan memperumit kinerja otak pembaca dalam memahami pesan kita
  • Konsisten: Jaga agar warna dan bentuk yang dipilih tetap setipe untuk menjaga konsistensi sehingga tidak membingungkan pembaca
  • Akurat: Biasanya, infografis sangat membantu untuk menampilkan informasi berupa sekumpulan data. Pastikan data ini akurat ya, agar dapat mempengaruhi pembaca
  • Ikon: Dalam infografis, menggunakan ikon lebih disarankan daripada foto untuk memperjelas isi karena komposisinya yang lebih sederhana
  • Warna: Batasi hanya 2-4 warna utama yang dipakai. Jika sangat-sangat merasa butuh untuk memberikan warna tambahan di samping 4 warna utama yang sudah ada, maka ambillah versi lebih muda atau lebih tua dari salah satu warna utama yang paling mewakili kebutuhan agar tampilan infografis tidak terlalu ramai.
  • Visualkan Kata: Namanya infografis ya kita berusaha menyampaikan melalui gambar. Berusahalah untuk mengganti penjelasan yang panjang dengan gambar yang mewakili. Paling banyak hanya ada 2 baris kata yang tercantum sebagai keterangan. Jika merasa kurang, uraikan saja dalam bentuk paragraf penjelas di luar infografis.

3. Menulis

Setelah tertuangkan dan tersusun rapi semua poin yang aku ingin sampaikan dalam infografis, baru deh aku melengkapinya dengan uraian sebagai paragraf pembuka, penjelas dan penutup di blog. Karena bagaimana pun, tetap ada bagian dari ide kita yang lebih pas dituangkan dalam bentuk tulisan. Misalnya untuk hal yang deskriptif atau sebagai pengantar dan kalimat penghubung antara satu bagian dengan bagian lain dalam konten blog.

Bagaimana merangkai sebuah tulisan yang bagus? Berikut ini adalah hal-hal yang aku usahakan ada dalam tulisanku:

3

  • Judul: Menurut Tempo, judul harus padat berisi dengan panjang maksimal 8 kata. Selain itu, tentu saja harus mengundang rasa penasaran. Penambahan kata sifat dan angka biasanya efektif menarik minat pembaca. Misalnya, dibandingkan judul “Cara Menyiapkan Konten Blog,” apakah menurut Anda judul artikelku ini lebih menarik? Mengapa?
  • Sudut Pandang: Pilihlah sudut pandang yang unik yang belum digali oleh yang lain. Kita bisa membaca tulisan yang sudah ada, baik dari peserta lain yang sudah lebih dulu mengirim artikelnya maupun dari hasil berselancar secara umum. Cara mudah untuk memberikan sentuhan unik pada tulisan adalah dengan memasukkan unsur pribadi ke dalam blog. Karena setiap pribadi itu unik. Kita tinggal menggali apa hal pribadi dalam diri kita yang berhubungan dengan tema
  • Informasi: Ya, saat ini pembaca melirik blog bukan sekadar untuk mendapatkan curahan hati namun juga sebagai sumber informasi. Buatlah tulisan yang informatif dan lengkap sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca
  • Poin: Daripada menghadirkan semua buah pikiran kita dalam bentuk alinea, ada baiknya kita menyusunnya dalam poin-poin yang lebih singkat saat merinci suatu bahasan
  • Pengetikan: Salah eja, spasi dan ketik itu cukup mengganggu keasyikan membaca, kan?
  • Persuasi: Tutuplah tulisan dengan sebuah ajakan pada pembaca untuk berbuat sesuatu. Entah itu untuk memberikan komentar, membagikan tulisan atau melakukan sebuah aksi sesuai dengan isi tulisan kita

4. Menyunting

Aktivitas ini sebenarnya biasa aku kerjakan secara simultan dengan aktivitas menulis. Kadang di tengah aliran jus kreatif dalam benak yang sedang ditampung dalam blog, tiba-tiba teringat sesuatu atau muncul ide untuk memasukkan suatu hal dalam paragraf lain atau menggantinya dengan kata yang sesuai. Atau bisa jadi tiba-tiba ingin menambahkan sesuatu pada infografis atau pun kata kunci karena ada tambahan poin pikiran yang tercetus. Aku lebih merasa cocok dan nyaman dengan cara kerja serentak dan serabutan begini. Karena terasa sangat dinamis. Hehehe…

5. Video

Setelah semua tulisan dan gambar telah tertata rapi dan saling mendukung, maka aku akan membuat video pendukung jika waktu masih memungkinkan. Biasanya aku memposisikan video sebagai gong yang memperkuat resonansi dari segala uraian yang telah diwakili oleh tulisan dan gambar sebelumnya.

Aplikasi yang sudah pernah kupakai ya yang praktis dan gratis saja, yaitu Windows Movie Maker dan Biteable. Aku juga baru belajar membuat video dalam 2 minggu ini, lho. Jadi kita masih bisa beradu nih, membuat konten video yang baik jika Anda belum pernah sama sekali melakukannya.

Menurutku, kriteria video yang baik itu mirip-mirip dengan infografis. Hanya saja ditambah dengan faktor durasi yang pas dan audio yang jernih serta sesuai dengan isi.

Gawai Penunjang Konten Kreatifku, Seperti Apa Ya?

Ya, sekian banyak tugas di atas biasa aku kerjakan dengan notebook. Lumayan sih, mendukung. Hanya saja, kekurangan dari notebook-ku saat ini adalah audionya yang sering timbul tenggelam. Makanya aku masih terhambat nih, dalam membuat konten video. Jika ada kesempatan untuk mengganti piranti, aku ingin menggantinya dengan salah satu produk ASUS, yaitu ASUSPRO Notebook seri P2430U. Mengapa? Ini alasannya:

Aku masih lebih memilih notebook dibandingkan PC, karena alasan lebih praktis dan hemat tempat. Walau begitu, aku membutuhkan layar yang cukup lega untuk dipandang agar lebih nyaman saat bekerja. Itulah sebabnya pilihanku jatuh pada ASUSPRO Notebook seri P2430U yang memiliki spesifikasi handal dengan harga lebih terjangkau di kelasnya.

Notebook bergaya dengan teknologi mutakhir untuk profesional ini menawarkan kehandalan, performa dan mobilitas tinggi. Poin terpentingnya bagiku terletak pada prosesor, dukungan grafis dan audionya.

Prosesor

Dengan prosesor Intel Core generasi ke-6, mulai dari Core i3 sampai i7, ASUSPRO P2430U menghasilkan kinerja tinggi dan efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Apalagi notebook ini juga dilengkapi Windows 10 yang memang pasangan serasi untuk hasil kinerja yang luar biasa bersama prosesor Intel Core generasi ke-6. Tentunya akan lebih baik dibanding notebook-ku saat ini yang masih menggunakan Windows 7.

Dengan begini, aktivitas pembuatan konten kreatif akan berjalan sangat lancar mulai dari riset, menyusun infografis, menyunting foto hingga merangkai video.

video2
Proses render video yang biasanya memakan waktu beberapa menit

Apalagi notebook ini dilengkapi memori dengan spesifikasi tinggi untuk mendukung kinerja ekstra cepat dari prosesor. Memori utama DDR4 sebesar 4GB yang terpasang dan masih tersedia 2 slot memori tambahan yang bisa menampung RAM hingga sebesar 16GB. Sehingga, sangat cocok mendukung gaya bekerjaku yang serabutan lompat sana-sini diantara banyak jendela yang dibuka.

garden
Lho, kok ngegame?

Grafis

Dukungan grafis berupa discrete graphics berbasis Nvidia GeForce 920M dengan 2GB DDR3 VRAM yang disediakan tentu akan sangat membantu kita mengolah berbagai produk multimedia seperti gambar, infografis dan video yang ditampilkan oleh layar selebar 14 inch 16:9 HD (1366×768). Mantap!

canva
Proses memilih dan menyusun gambar serta teks dalam infografis jadi sangat menyenangkan

Juga, layar notebook ini diberi lapisan antigores, lho.. Membantu sekali untuk tetap menyuguhkan tampilan yang bersih, tidak terpengaruh oleh cakaran atau noda makanan bayi yang kadang membuat bingung pandangan. *Keluh*

Selain itu, layarnya juga dilengkapi fitur anti-glare yang tidak memantulkan bayangan khususnya dari belakang pengguna. Tepat sekali ini dengan kebutuhanku. Karena aku biasa menggunakan notebook di bawah jendela belakang yang rajin mengantarkan sinar mentari masuk ke dalam ruangan. Dengan fitur ini, mata akan semakin nyaman serta tidak cepat lelah.

Notebook ini juga dilengkapi VGA Web Camera yang bisa digunakan untuk merekam video langsung di hadapan layar.

Audio

Notebook ini dilengkapi ASUS SonicMaster Technology dengan Built-in Stereo 2 W Speakers And Microphone yang membantu memberikan masukan dan keluaran suara nan jernih untuk video. Wah, ini yang kubutuhkan!

Selain itu, fitur-fitur pendukung lain tak kalah ciamik-nya untuk dipertimbangkan. Misalnya, dari desain tampilannya yang solid, profesional sekaligus elegan. Posturnya yang tipis dengan balutan warna gelap dihiasi tekstur brushed-hairline aluminum memuaskan citarasa tinggi pemiliknya.

Produk ini juga telah lulus serangkaian ketahanan dalam situasi yang sangat ekstrim. Dengan ketebalan hanya 2,3 – 2,6cm dan bobot hanya 1,95 Kg (termasuk baterai 4-cell), membuatnya tetap mudah dibawa dalam perjalanan jauh.

Bicara soal baterai, cara mengganti baterainya pun mudah kok. Kadang untuk kepentingan komputasi atau pemeliharaan, baterai diganti dengan yang lebih tahan lama atau berkekuatan ganda.
Notebook Seri P juga memiliki fitur alarm konektor daya yang memberitahu pengguna dari kerusakan sumber daya atau jika tiba–tiba terputus. Sehingga kita bisa bersiap mematikan notebook dengan cara yang benar dan terhindar dari risiko kerusakan.

Untuk papan kuncinya, ASUSPRO P2430U memiliki jarak antar-tombol sekitar 2,3 mm yang nyaman bagi jari dan tangan. Dilengkapi sebuah one-piece Chiclet keyboard dengan penempatan tombol yang presisi. Empuk dan tidak berisik.

Ini sangat menunjang kegiatanku menulis blog yang biasanya mengambil waktu tidur malam. Mengetik berjam-jam bisa berlangsung tanpa terasa pegal. Penghuni rumah pun tidak perlu terbangun karena ributnya tombol yang dipencet bertalu-talu.

Touchpad-nya mudah digunakan dan lebih presisi. Kegiatan mengeklik, mengetuk, menggeser, memutar, menggulung, memperbesar dan memperkecil dapat dilakukan dengan gestur tangan yang intuitif dan alami. Fitur ini tentu menunjang proses pembuatan infografis. Juga aktivitas riset dan mengetik serta menyunting blog yang biasanya melibatkan artikel panjang.

Untuk sarana masukan dan keluaran data, ASUSPRO P2430U menyediakan 4 portal USB. Banyak, ya? Terdiri dari 3 portal USB 3.0 dengan kecepatan transfer data 10 kali lipat dibanding USB 2.0. Dengan salah satu portal USB 3.0 tersebut dapat digunakan untuk mengisi baterai gawai.

Karena diperuntukkan segmentasi korporat, maka notebook ini juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang dapat diatur melalui aplikasi ASUS Business Manager pada fitur Security. Kita dapat mengunci fungsi USB dan harddisk dengan kata sandi agar tidak ada yang sembarangan melakukan transfer data. Bahkan, kita bisa menguncinya dengan sidik jari kita, lhoFiuh, ini penting sekali mengingat tingkah anak-anak yang ya… begitulah. Suka utak-atik komputer semaunya.

green

Terakhir, ternyata Seri ASUSPRO berhasil menggabungkan lebih rendah biaya total kepemilikan dengan standar lingkungan tertinggi. Hal ini sepenuhnya terlihat dari sertifikat EPEAT, Energy Star, dan RoHS. Tetap produktif dan hidup lestari, ceritanya.

Nah, sekarang sudah tahu kan bagaimana proses pembuatan konten blogku dan bagaimana ASUSPRO P2430U kuharapkan bisa ikut mendukungnya? Jika notebook ini ditakdirkan menjadi milikku, maka aku akan berteriak:

Hai, Dunia Blog! Bersiaplah menyaksikan karyaku yang setingkat lebih tinggi dengan ASUSPRO P2430U!

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.

40 thoughts on “Rahasia Unikku Menyiapkan 3 Level Berekspresi dalam Blog

  1. Bener banget ya mba. Untuk menghasilkan postingan lengkap itu musti kudu riset dan perlu diperkaya dengan grafis juga ya. biar lebih Eye Catching.

    Seneng deh tiap kali baca postingan mba Farida. Always ngena. Semoga berjodoh ya dengan notebooknya.

    Liked by 1 person

  2. Dibongkar habis rahasia menulisnya di tulisan kali ini, rupanya begitu caranya sehingga sering banget Mak Faa menang lomba blog. Aku salut banget dengan konten tulisannya mak, kreatif dan mudah banget untuk dimengerti. Semoga menang di lomba blog kali ini ya Mak! 🙂

    Liked by 1 person

  3. ooh ternyata bisa pakai canva ya, kirain pakai corel mak bikin infografisnya
    sukses untuk lombanya ya, tulisannya kece banget

    sudah keyword research kan, bisa ngembangin seo nya, bikin dot com dll

    Liked by 1 person

    1. iya. sekarang bnyk bgt kok aplikasi gratis utk bikin infografis. gampang bgt krn udah disediain bnyk template. yg sdh aku eksplor sih baru piktochart dan canva.
      aamiin… semoga beruntung 🙂
      iya sih, selama ini blm pernah berhasil seo-nya hihihi…

      Like

  4. Wihh keren bgt mba. Sampe punya blog khusus u ikutan lomba Dan selalu menang. Harus belajar banyak Dr yg senior nih. Makasi sharing ilmunya mba

    Liked by 1 person

Leave a comment